War of Ketupat (Perang Ketupat), Tradisi Unik di Lombok
Mendengar kata perang, yang langsung terlintas di pikiran kita adalah senjata, tembak-tembakan, bomb, ledakan dan segala hal yang mengerikan J J J, memang biasanya seperti itu, tapi kali ini Gadiza Lombok akan membahas perang yang dijadikan sebagai simbol kerukunan, perdamaian dan keharmonisan, anehkan? perang kok dijadikan simbol kerukunan dan keharmonisan he.
Perang yang satu ini disebut dengan tradisi Perang Ketupat yang dapat kita jumpai di pulau Lombok, tepatnya di daerah Pura Lingsar, kabupaten Lombok Barat. Ketupat sendiri adalah jenis makanan indonesia yang terbuat dari beras dan di bungkus dengan daun kelapa hingga berbentuk segi empat, biasanaya sering kita jumpai saat moment lebaran/idul fitri. tradisi ini adalah tradisi turun-temurun yang tetap dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat.
Sebelum acara dimulai, terlebih dahulu ratusan orang akan berkumpul di Pura Lingsar yang terbagi dalam dua bagian, yang pertama berada di halaman Pura Gaduh yang dijadikan lokasi persembahyangan umat Hindu, dan bagian ke dua berada di halaman Kemaliq, lokasi yang disakralkan oleh masyarakat Muslim Sasak di Lombok, dua bagian ini dipisahkan oleh tembok tanah yang tinggi dan tebal. Setelah meraka berada pada posisinya masing-masing, tanda dimulainya peperangan adalah datangnya iring-iringan wanita yang berusian senja datang membawa amunisi yang terbuat dari ketupat tersebut, lalu dibagikan kepada ke dua belah pihak yang siap bertempur, yaitu pihak yang terdiri dari pasukan Hindu dan pihak yang terdiri dari pasukan Muslim.
Setelah amunisi dibagikan dan aba-aba perang di mulai, kini tiba saatnya mereka saling lempar menggunakan ketupat tersebut, suasana euforia terasa sekali begitu perang dimulai, perang ini sangat jauh dari kata menyeramkan, malah sebaliknya, sangat menyenangkan dan menambah pengalaman liburan budaya Anda di Lombk menjadi terkesan. Perang ini telah diadakah ratusan tahun sebelumnya, dengan hadirnya tradisi perang ketupat tersebut, menambah suasanya menjadi hangat, oleh sebab itu perang ini dijadikan simbol kedamaian antara umat Hindu dan Muslim di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Selesai perang ketupat, masyarakat yang ikut banyak mencari dan membawa pulang ketupat yang digunakan untuk perang tersebut. Mereka percaya ketupat itu dapat membawa berkah seperti ditabur di sawah agar hasil panennya melimpah, ditaruh tempat mereka berdagang agar laris dan masih banyak hal-hal yang menarik lainnya, untuk menonton perang ketupat di Lombok di tahun 2017, Anda dapat mengunjunginya di tanggal 03 Desember 2017. jadi jangan lewatkan event yang menarik ini. untuk info lebih lanjut dapat Anda hub kami GADIZA LOMBOK.
Leave a Reply
Your email is safe with us.