5 Wisata Budaya di Lombok yang Menarik untuk di Kunjungi
- Rumah Adat Sade/Ende
Rumah Adat Sade/Ende adalah daerah dimana kita bisa melihat kehidupan asli suku Sasak di Lombok, salah satu yang tidak kalah menariknya adalah kita dapat melihat keunikan dari pembuatan rumah adat tersebut yang lantainya berbahan dasar dari kotoran kerbau, atapnya berasal dari pohon alang – alang, serta denah rumah adat yang unik tersebut. Selain itu berbagai hasil budaya seperti kain tenun dan kerajinan khas Lombok juga dapat Anda jumpai di daerah ini.
- Nyongkolan
tradisi NYONGKOLAN, Tradisi ini adalah salah satu kegiatan untuk merayakan pernikahan masyarakat suku sasak seperti arak – arakan untuk mengantar pengantin ke rumah pengantin wanita di iringi bersama keluarga dan kerabat menggunakan pakaian adat khas suku Sasak dan lantunan irama Gendang Beleq.
Tujuan dari perayaan tradisi nyongkolan ini pada dasarnya adalah untuk memperkenalkan sekaligus memberitahu kepada kedua belah pihak yaitu pengantin pria dan wanita, bahwa yang bersangkutan telah resmi menjadi pasangan suami – istri. Suasana Nyongkolan di pulau Lombok ini terbilang sangat ramai, animo masyarakat Lombok untuk ikut merayakan suasana nyongkolan ini sangat luar biasa, mulai dari anak – anak, remaja, hingga orang tua, mereka menyatu padu dan membuat barisan rapi untuk mengiringi pengantin tersebut, sekaligus memperlihatkan kekompakan masyarakat suku sasak dalam hal tradisi.
- Peresean
Peresean ini adalah ilmu bela diri khas suku Sasak – Lombok, pada zaman dahulu kala, peresean di gunakan untuk melatih keterampilan dalam berperang melawan penjajah, selain berperang melawan penjajah, seni bela diri peresean juga di gunakan untuk upacara memanggil hujan di musim kemarau.
Di Lombok sendiri sering di adakan kegiatan peresean untuk melestarikan tradisi – tradisi suku Sasak yang ada di pulau Lombok, peresean ini di lakukan oleh para petarung yang sudah terlatih, sebelum bertarung mereka di beritahu sedikit tata cara dalam peresean seperti tidak memukul bagian perut kebawah, atau bagian – bagian vital lainnya, pertarungan ini pun terjadi sungguhan dan tidak main – main, terkadang para petarung mendapatkan luka memar atau berdarah.
- Perang Topat
Perang yang satu ini disebut dengan tradisi Perang Ketupat yang dapat kita jumpai di pulau Lombok, tepatnya di daerah Pura Lingsar, kabupaten Lombok Barat. Ketupat sendiri adalah jenis makanan indonesia yang terbuat dari beras dan di bungkus dengan daun kelapa hingga berbentuk segi empat, biasanya sering kita jumpai saat moment lebaran/idul fitri. tradisi ini adalah tradisi turun-temurun yang tetap dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat.
Sebelum acara dimulai, terlebih dahulu ratusan orang akan berkumpul di Pura Lingsar yang terbagi dalam dua bagian, yang pertama berada di halaman Pura Gaduh yang dijadikan lokasi persembahyangan umat Hindu, dan bagian ke dua berada di halaman Kemaliq, lokasi yang disakralkan oleh masyarakat Muslim Sasak di Lombok, dua bagian ini dipisahkan oleh tembok tanah yang tinggi dan tebal. Setelah meraka berada pada posisinya masing-masing, tanda dimulainya peperangan adalah datangnya iring-iringan wanita yang berusian senja datang membawa amunisi yang terbuat dari ketupat tersebut, lalu dibagikan kepada ke dua belah pihak yang siap bertempur, yaitu pihak yang terdiri dari pasukan Hindu dan pihak yang terdiri dari pasukan Muslim.
Setelah amunisi dibagikan dan aba-aba perang di mulai, kini tiba saatnya mereka saling lempar menggunakan ketupat tersebut, suasana euforia terasa sekali begitu perang dimulai, perang ini sangat jauh dari kata menyeramkan, malah sebaliknya, sangat menyenangkan dan menambah pengalaman liburan budaya Anda di Lombk menjadi terkesan. Perang ini telah diadakah ratusan tahun sebelumnya, dengan hadirnya tradisi perang ketupat tersebut, menambah suasanya menjadi hangat, oleh sebab itu perang ini dijadikan simbol kedamaian antara umat Hindu dan Muslim di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
- Bau Nyale
Bau Nyale adalah salah satu dari banyak tradisi di Lombok yang melakukan kegiatan menangkap cacing di laut, tradisi ini di lakukan tiap tahun, dan biasanya berlokasi di daerah Lombok bagian selatan, bertepat di Pantai Seger, Kuta.
Tradisi ini juga menjadi salah satu icon kepariwisataan yang berhasil menarik perhatian para wisatawan. Baik wisatawan di local maupun mancanegara. Kegiatan menangkap cacing di tengah laut ini di lakukan sebelum fajar tiba, sekitar jan 4 pagi.
Untuk menikmati suasana yang terbaik saat Nyale, bagusnya bermalam di Kuta, bisa mencari hotel/penginapan yang sesuai dengan budget. Di malam hari biasanya di adakan juga berbagai pentas seni di Pantai Kuta yang diadakan oleh pemerintah setempat. Biasanya acara berlangsung hingga jam 11 malam, setelah selesai kita dapat istirahat sampai jam 4 pagi dilanjutkan dengan menikmati festival pesona BAU NYALE.
itu beberapa tujuan wisata budaya yang menarik di Lombok, untuk mengetahui serba – serbi dan kebutuhan wisata di Lombok silahkan konsultasikan dengan kami team GADIZA LOMBOK yang siap melayani dengan tulus.
1 Comment
Leave your reply.