Seperti yang pernah saya bahas sebelumnya, ada penurunan tingkat kunjungan wisatawan ke Lombok yang cukup signifikan di kuartal ketiga tahun 2018 hingga kuartal pertama tahun 2019 karena beberapa faktor.
Baca :
Data Kunjungan Wisatawan Pasca Gempa Lombok 2018 dan Pemulihan (Studi Kasus)
Ibarat kata pepatah, roda itu berputar. Di bulan Juni tahun 2019 banyak faktor yang menurut beberapa pengamat terutama dalam sektor pariwisata menyimpulkan di bulan tersebut ada peningkatan Wisatawan yang terbilang banyak.
Tentu hasil kesimpulan tersebut diambil berdasarkan beberapa faktor yang dinilai dapat meningkatkan jumlah wisatawan antara lain :
- Bertepatan Dengan Hari Raya Idul Fitri
Hari Raya Idul Fitri adalah hari raya besar umat muslim, ditahun ini hari raya Idul Fitri akan jatuh pada bulan Juni 2019. Indonesia adalah salah satu Negara dengan jumlah umat muslim terbesar di Dunia, sudah tentu moment ini sangat berdampak pada tingkat kunjungan dibeberapa daerah khususnya Lombok. Pulau yang satu ini menjadi salah satu tujuan untuk berlibur bersama keluarga. Biasanya siklus tahunan libur lebaran itu terjadi h – 3 hingga h + 8. Baik yang muslim maupun non muslim berbondong-bondong menikmati liburan yang panjang ini bersama keluarga.
- Kembalinya di Buka Jalur Pendakian Gunung Rinjani
Estimasi dibukanya kembali jalur pendakian Gunung Rinjani ini, karena kondisi cuaca kemarau yang memungkinkan dikatakan langsung oleh Kepala BTNGR, Sudiyono, di Mataram. Ia menyebutkan empat jalur pendakian tradisional yang akan dibuka adalah Sembalun dan Timbanuh, di Kabupaten Lombok Timur, Senaru di Kabupaten Lombok Utara, dan Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah. (Sumber: Inside Lombok).
Tentu bagi wisatawan pecinta Gunung, terutama yang telah rindu akan pesona indah gunung Rinjani, ini menjadi berita gembira. bukanya kembali jalur pendakian gunung Rinjani ini tentu akan memiliki dampak yang cukup signifikan bagi tingkat kunjungan wisatawan.
- Termasuk Bulan Libur Anak Sekolah
Mulai tingkat Tk, Sd, Smp, hingga Sma terutama yang kelas akhir (akan melanjutkan kejenjang selanjutnya) telah libur, dan siap-siap merencanakan liburan bersama keluarga.
- Dalam Kalender Pariwisata Termasuk Bulan Ramai (High Season)
Dalam kalender pariwisata di Lombok, dari pertengahan bulan Mei hingga awal September masuk dalam kategori bulan ramai (high season) terutama wisatawan mancanegara, dibulan ini kebanyakan wisatawan dari eropa didaerahnya mengalami musim dingin, dan biasanya mereka berlibur keluar daerah untuk menikmati libur musim dingin atau libur lainnya.
- Situasi Politik yang Semakin Kondusif (Pilpres Telah Usai)
Kita tahu, bulan april 2019 adalah bulan pesta demokrasi terbesar, karena di bulan tersebut diadakan langsung pemilihan umum serempak, dari tingkat daerah hingga tingkat presiden secara bersamaan. Setidaknya situasi tersebut sangat berdampak dalam kunjungan berlibur, karena beberapa mungkin harus menyelesaikan urusan politiknya. Kini semua telah selesai, yang capek dengan urusan politik biasanya langsung berlibur ria.
Tentu analisis diatas juga tidak menyampingkan faktor alam dan manusia. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa agar semua berjalan kondusif, tetap Tuhan YME lah penentu segalanya. So keep on fire ya bro..
2 Comments
Leave your reply.